Minggu, 10 Mei 2009

Morfologi Bunga

A Latar Belakang

Perkawinan antar spesies merupakan salah satu cara yang digunakan dalam meningkatkan keragaman genetik bahan pemuliaan. Keragaman tersebut nantinya akan diseleksi untuk mendapatkan varietas yang memiliki sifat unggul. Varietas bersifat unggul tersebut yang nantinya dapat dilepas sebagai varietas unggul.

Perkawinan silang antar spesies dan dalam spesies memiliki beberapa perbedaan dalam tingkat keragaman genetik nantinya. Jenis perkawinan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sehingga dalam proses perkawinan dalam tanaman atau sering disebut dengan penyerbukan diperlukan pengetahuan khusus mengenai meorfologi dan sifat-sifat pada bunga.

Pembungaan merupakan pertanda bahwa suatu tanaman sedang berada dalam kondisi generatif. Dalam botani bunga merupakan salah satu cara pengelompokan tanaman dalam taxonomi. Tanaman yang sedang berbunga memiliki aktivitas metabolisme yang berbeda dengan tanaman yang berada dalam fase vegetatifnya. Fase generatif tanaman tersebut lebih memfokuskan penggunaan karbohidrat dan senyawa-senyawa lain bagi pembentukan biji.Kemampuan setiap jenis tanaman untuk melakukan pembungaan berbeda baik dalam waktu pembungaan maupun waktu masaknya benang sari dan kepala putik.

Proses penyerbukan ditandai dengan menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Setiap jenis tanaman memiliki cara-cara tersendiri dalam proses tersebut secara alami. Penyerbukan tanaman oleh manusia baik untuk memperoleh varietas baru maupun untuk mendapatkan produk dari tanaman tersebut harus memperhatikan proses penyerbukan tanaman secara alami itu sendiri.

B Tujuan

Tujuan dari praktikum biologi bunga adalah:
1. Mengetahui morfologi bunga dari berbagai spesies tanaman
2. Mempelajari proses penyerbukan dari berbagai spesies bunga
3. Mempelajari berbagai tipe bunga.


II. TINJAUAN PUSTAKA


Perkembangbiakan dalam tanaman dibagi menjadi menjadi dua yaitu vegetatif dan generatif. Perkembang biakan generatif dalam tanaman dicirikan dengan adanya proses pembuahan yang kemudian membentuk zigot. Zigot tersebut yang berkebang menjadi embrio yang terdapat dalam biji. Proses pembentukan biji tersebut berada dalam organ tanaman yang dinamakan bunga (Tjitrosomo, 1983). Berdasarkan beberapa penelitian lebih lanjut menunjukkan:
Bunga dapat terletak di ujung batang atau cabang dan ketiak daun, yang letaknya sama dengan tempat tunas yang akantumbuh menjadicabang.
Bagian-bagian bunga (kelopak, tajuk, benang sari, putik) kadang-kadang dapat menyerupai daun biasa dengan perbedaan sedikit sampai besar sekali.
Pada ketiak daun kelopak atau daun tajuk kadang-kadang dapatmembentuk sebuah kuncup.
Kadang-kadang bunga dapat membentuk biasa yang berdaun.

Bunga sebagai organ reproduksi memiliki dua bagian penting untuk proses perkembangbiakan yaitu benag sari dan putik (Tjitrosomo, 1983), meskipun demikian bunga dapat memiliki beberapa bagian lain yang memiliki fungsi khusus. Berdasarkan strukturnya bunga terbagi menjadi dua yaitu:
Bunga lengkap
Bunga tidak lengkap

Pembagian bunga berdasarkan struktur didasarkan kelengkapan bagian bunga yang dimiliki. Bunga lengkap memiliki empat bagian utama yaitu:
Kelopak (calyx)
Tajuk atau mahkota (corolla)
Benang sari (stamen)
Putik (pistillum) (Darjanto, 1990)

Benang sari dan putik merupakan komponen utama dalam penyerbukan dalam bunga. Benang sari dan putik itu sendiri terdapat dalam bunga sehingga dapat dikatakan bahwa bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif bagi tanaman (Sunarto, 1997). Oleh karena itu bunga dapat dibagi berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya menjadi:
Bunga sempurna
Bunga tidak sempurna

Bunga sempurna merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik. Benang sari setiap tanaman memiliki jumlah dan ukuran tersendiri pada tiap spesies tanaman.

(Darjanto, 1990)

Prses penyerbukan dalam tanaman dapat dibagi menjadi dua yaitu penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri (self pollination) terjadi apabila perpindahan tersebut terjadi pada satu bunga atau bunga lain pada satu tanaman. Sedangkan penyerbukan silang (cross pollination) terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga tanamn lain.

Beberapa bunga memiliki ciri morfologi khusus pada tiap spesiesnya yang mengakibatkan perbedaan proses penyerbukan. Secara umum proses penyerbukan pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa proses sebagai berikut:
Penyerbukan tertutup atau kleistogami (cleistogamie) yaitu proses penyerbukan bunga yang terjadi ketika bunga masih kuncup. Proses penyerbukan biasanya berupa autogamie.
2. Penyerbukan terbuka atau kasmogami (chasmogamie) yaitu proses penyerbukan bunga yang terjadi ketika bunga telah mekar. Proses penyerbukan ini dapat meyebabkan tanaman melakukan autogamie, geitonogamie, allogamie, dan xenogamie.
3. Diogamie (dichogamie) merupakan proses masaknya putik dan serbuk sari secara tidak bersamaan.
4. Herkogami (herkogamie) bunga dimana letak kepala sari dan putik saling berjauhan sehingga sulit mengalami penyerbukan sendiri
5. Heterostili (heterostylie) merupakan bunga yang memiliki panjang putik dan benang sari berbeda-beda.
6. Anemofili (anemophilie) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu oleh angin.
7. Entomofili (enthomophilie) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu oleh serangga.
8. Ornitofili (ornithophilie) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu oleh burung.
9. Kiropterofili (chiropterophilie) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu oleh kelelawar. (Darjanto, 1990)

VI. PEMBAHASAN


Seperti yang dikemukakan Darjanto (1990) bahwa tiap tanaman memiliki ciri morfologi secara khusus. Dalam ilmu botani bunga dapat dibedakan berdasarkan berbagai hal antara lain

1. Kelengkapan bagiannya
2. Kelengkapan alat kelaminnya
3. Rumus diagram bunga
4. Jenis alat kelamin yang ada
5. Posisi bunga pada pedunculus
6. Bentuk bunga

Ilmu pemuliaan tanaman memerlukan informasi mengenai pembedaan morfologi pada bunga karena bunga merupakan sumber perkembangbiakan generatif. Pembagian bunga berdasarkan ciri morfologi dapat mennentukan beberapa hal diantaranya adalah:

1. Proses penyerbukan
2. Waktu penyerbukan
3. Lokasi pembuahan
4. Proses penyilangan

Bunga berdasarkan kelengkapan bagiannya dibagi menjadi dua sesuai dengan Tjitrosomo (1983) yaitu:

1. Bunga lengkap
2. Bunga tidak lengkap

Dalam praktikum biologi bunga dapat diamati beberapa bunga yang termasuk dalam bunga lengkap antara lain bunga anggrek, tomat dan cabai. Ketiga bunga tersebut memiliki semua bagian untuk bunga lengkap yaitu:

1. Kelopak (calyx)
2. Tajuk atau mahkota (corolla)
3. Benang sari (stamen)
4. Putik (pistillum)

Bunga jagung, padi, pepaya, pisang dan kelapa merupakan bunga tidak lengkap karena ada salah satu bagian bunga yang tidak dimiliki.

Sedangkan berdasarkan kelengkapan alat kelamin bunga dibagi menjadi dua yaitu:

1. Bunga sempurna yaitu bunga yang memiliki kedua alat kelamin.
2. Bunga tidak sempurna yaitu bunga yang memiliki salah satu alat kelamin.

Dari pengamatan yang diamati bunga yang merupakan bunga lengkap dapat dipastikan bahwa bunga tersebut bunga sempurna, namun bunga tidak lengkap tidak pasti bunga tidak sempurna karena dapat dimungkinkan bunga tersebut hanya tidak memiliki kelopak atau mahkota.

Adanya bentuk morfologi khusus pada tanaman menyebabkan tanaman memiliki dua kemungkinan penyerbukan yaitu penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Dari praktikum kali ini beberapa bunga yang menyerbuk silang dikarenakan oleh:

1. Herkogami (herkogamie) bunga dimana letak kepala sari dan putik saling berjauhan sehingga sulit mengalami penyerbukan sendiri. Bunga yang ditemui mengalami penyerbukan ini antara lain kelapa, pepaya betina, jagung dan anggrek.

2. Heterostili (heterostylie) merupakan bunga yang memiliki panjang putik dan benang sari berbeda-beda. Bunga yang ditemui melakukan penyerbukan silang karena hal ini adalah pisang.

Beberapa penyebab lain yang dapat menyebabkan bunga menyerbuk secara silang antara lain adanya diogamie yaitu berbedanya waktu masak kedua alat kelamin.

Bunga tomat, cabai, padi dan pepaya heterosigot mampu menyerbuk sendiri karena strukturnya tidak seperti bunga-bunga seperti kelapa, jagung dan lain sebagainya. Berikut beberapa hasil analisis dari pengamatan biologi bunga yang dilakukan.

1. Bunga padi

Bunga ini berukuran sekitar 1-1,5 cm. Bunga padi memiliki 6 stamen (benang sari) dan dua stigma (kepala putik) (International Rice Risearch Institute, 1970). Namun dari pengamatan yang kami amati dua stigma tidak dapat dilihat karena ukurannya yang terlalu kecil

2. Bunga Tomat

Bunga tomat berbentuk bintang dan setiap bagiannya jelas dapat terlihat tanpa menggunakan luv. Dari strukturnya tanaman ini merupakan tanaman berbunga lengkap.

3. Bunga Anggrek

Tanaman anggrek yang diamati adalah anggrek dendrobium. Anggrek ini tidak dapat menyerbuk sendiri karena posisi putik dan benang sari. Bunga ini memiliki tugu yaitu merupakan modifikasi dari mahkota bunga.

4. Bunga Cabai

Bunga cabai memiliki struktur yang hampir sama dengan bunga tomat yang berbeda hanya pada jumlah benang sari. Bunga ini termasuk bunga lengkap.

5. Bunga papaya

Bunga papaya berdasarkan kelengkapan kelaminnya dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

a. Bunga jantan

b. Bunga betina

c. Bunga hermafrodit

Bunga jantan pada tanam ini tidak mampu menghasilkan buah karena tidak memiliki bakal buah. Sedangkan untuk bunga betina dapat menghasilkan buah namun harus menyerbuk silang. Bunga hemaprodit merupakan bunga sempurna namun tidak termasuk bunga lengkap karena tidak punya kelopak. Bunga hemaprodit memiliki jumlah benang sari sebanyak 12 buah berbeda dengan bunga jantan yang hanya memiliki 5 buah saja.

6. Bunga kelapa

Bunga kelapa merupakan bunga yang menyerbuk silang karena bunga ini memiliki bunga yang alat kelaminnya terpisah. Penyerbukan tanaman ini dapat

dibantu oleh angin dan serangga

7. Bunga pisang

Bunga ini menyerbuk secara silang karena posisi panjang benang sari yang lebih panjang dari putiknya. Oleh karena itu penyerbukan terjadi pada bunga tetangga yang posisi putik dan serbuk sari sejajar.

8. Bunga jagung

Bunga ini menyerbuk secara silang karena posisi panjang benang sari yang berjauhan dengan putiknya. Oleh karena itu penyerbukan kemungkinan terjadi pada bunga tetangga karena angin.



VII. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Bunga dapat dibedakan berdasarkan ciri morfologinya
2. Berdasarkan kelengkapan bagian bunga dapat diklasifikasikan atas dua macam yaitu bunga lengkap dan bunga tak lengkap.
3. Bunga cabai, tomat, kacang panjang, dan anggrek termasuk bunga lengkap
4. Bunga pepaya, padi, pisang dan jagung termasuk bunga tak lengkap.
5. Bunga juga dapat dibedakan berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya menjadi bunga sempurna dan tidak sempurna
6. Tanaman berbunga sempurna dapat dikateforikan bunga lengkap namun bunga tidak lengkap belumtentu bunga tidak sempurna maupun bunga sempurna
7. Dari perbedaan proses morfologi dapat terjadi perbedaan proses penyerbukan


B. Saran

Sebaiknya ada juga bunga yang melakukan proses kleistogami.


DAFTAR PUSTAKA


Allard, R.W. 1988. Pemuliaan Tanaman. Bina Aksara, Jakarta. 336 halaman.

Daryanto dan Siti Satifah. 1984. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga Dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan. Gramedia, Jakarta. 154 halaman
International Rice Risearch Institute. 1970. Rice Production Manual. University of Philippines, Philippines. 382 halaman
Sunarto. 1997. Pemuliaan Tanaman. IKIP Semarang Press, Semarang. 52 halaman.
Tjitrosomo, Siti Sutarmi dkk. 1999. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogy

Selengkapnya....